Profil Cesa David Lukmansyah: Maestro Editor Film

 


Banyak yang mengatakan Bandung adalah tempat di mana kreativitas mekar. Dan salah satu contohnya adalah Cesa David Lukmansyah, seorang video editor ternama di Indonesia. Lahir pada tahun 1976, ia memulai perjalanan kreatifnya di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bandung sebelum akhirnya menemukan panggilannya di dunia fotografi dan film.

Meskipun awalnya mengejar pendidikan di bidang ekonomi, passion Cesa terhadap dunia fotografi membawanya pindah ke Jurusan Film dan Televisi di Institut Kesenian Jakarta pada tahun 1999. Itu adalah langkah awal yang membuka pintu karirnya sebagai seorang fotografer.

Namun, titik balik sejati bagi Cesa terjadi pada tahun 2005 ketika dia mulai bekerja sama dengan sutradara terkenal Hanung Bramantyo dalam film Brownies. Kolaborasi ini membawa namanya masuk sebagai nominator penyunting film terbaik di Festival Film Indonesia (FFI).

Sejak itu, Cesa telah memberikan sentuhan magisnya pada lebih dari 80 film layar lebar. Prestasinya tidak terbantahkan, dengan banyak karyanya mendapatkan pengakuan di berbagai ajang bergengsi seperti FFI dan Festival Film Bandung (FFB).

Beberapa dari film-film yang telah mengukir namanya sebagai penyunting terbaik antara lain Get Married (2007), Brownies (2008), Doa Yang Mengancam (2009), Sang Penari (2012), Rumah Seribu Ombak (2012), Rectoverso (2013), hingga Soekarno: Indonesia Merdeka (2014). Bahkan, hingga tahun 2021, ia masih menjadi favorit di berbagai nominasi FFI.

Jika melihat portofolionya, Cesa, yang sering kali menjadi pilihan utama Hanung Bramantyo, cenderung mengedit film-film dengan genre drama dan komedi. Ciri khasnya terletak pada penggunaan warna-warna cerah dan teknik pemotongan yang dramatis, menciptakan nuansa emosional yang kuat pada setiap adegan. Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi penikmat film yang menyukai suasana menyenangkan.

Cesa David Lukmansyah, dengan kepiawaiannya dalam menghadirkan kehidupan pada setiap editannya, telah menandai kehadirannya sebagai salah satu video editor terbaik di Indonesia. Karya-karyanya bukan hanya sekadar film, tetapi karya seni yang menghidupkan setiap cerita yang ia sentuh.

Posting Komentar

0 Komentar